Rabu, 24 Oktober 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu       : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
  1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
  2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
  1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
  1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
  2. Melakukan kerjasama.
Psikomotor
  1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
  1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
  2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
  1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
  1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
  2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
  1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
E. Materi Pelajaran
Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ada tokoh-tokoh yang berjuang secara fisik dengan melakukan perang gerilya. Ada juga tokoh-tokoh yang berjuang lewat jalur perjuangan diplomasi. Berikut ini kita akan membahas beberapa tokoh diantaranya.
1. Ir. Sukarno
Sukarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Didampingi Drs. Moh. Hatta beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai presiden, beliau turut berjasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau mulai merintis pemerintahan Indonesia dalam masa-masa yang sangat sulit. Sebagai presiden, beliau memberikan semangat kepada Bangsa Indonesia untuk tetap berjuang. Beliau ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka ketika Belanda melakukan agresi militer pada tanggal 19 Desember 1948.
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau memimpin kabinet di awal pembentukan negara Indonesia. Jasa beliau dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan sangatlah besar. Beliau dikenal sebagai delegasi Indonesia yang handal. Pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, beliau memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil KMB sangat memuaskan Bangsa Indonesia. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu di Yogyakarta dan di Den Haag pada tanggal 27 Desember 1949.
3. Jenderal Sudirman
Peranan Jenderal Sudirman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat besar. Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada tanggal 18 Desember 1945, Sudirman diangkat oleh menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Sudirman tetap memimpin perang gerilya meskipun beliau dalam keadaan sakit.
F. Metode Pembelajaran
  1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
  2. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
  3. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
  4. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 07 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 07, dan menekankan bahwa LKS 07 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 07.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1.Penilaian proses belajar:
  • Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
  • Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
  • Dilakukan dengan Chek-up
  • Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).
I. Sumber Pembelajaran
  1. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 210 - 211.
  2. LKS 07.
  3. Buku IPS lainnya yang relevan


                                                                                               Makassar, .................. 2012
                                                                                               Guru Kelas



                                                                                               E R W I N, A.Ma

Rabu, 17 Oktober 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6

Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu       : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
  1. Menggaris bawahi hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar.
  2. Menjelaskan pengakuan kedaulatan sesuai hasil KMB pada tanggal 27 Desember 1949.
Kognitif: Produk
  1. Menyebutkan nama-nama pimpinan delegasi dari negara Indonesia, Federal, dan UNCI pada Konferensi Meja Bundar.
Afektif
  1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
  2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
  1. Menyebutkan hasil penandatanganan pengakuan kedaulatan Belanda-Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran
  1. Dengan diberikan bacaan siswa dapat menggaris bawahi hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundarsecara tapat.
  2. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan pengakuan kedaulatan sesuai hasil KMB pada tanggal 27 Desember 1949 sesuai dengan rambu-rambu yang ditentukan.
Kognitif: Produk
  1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan nama-nama pimpinan delegasi dari negara Indonesia, Federal, dan UNCI pada Konferensi Meja Bundar sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.
Afektif
  1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
  2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
  1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan hasil penandatanganan pengakuan kedaulatan Belanda-Indonesia.
E. Materi Pelajaran
Konferensi Meja Bundar (KMB)
          Sebagai tindak lanjut Perjanjian Rum-Royen, pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah Negaranegara Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.
Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut.
  1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
  2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
  3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
         Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan rakyat Indonesia. Akhirnya kedaulatan negara Indonesia diakui oleh pihak Belanda. Seluruh rakyat Indonesia menyambut hasil KMB dengan suka cita.
Pengakuan Kedaulatan
          Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam acara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den Haag, Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia. Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
         Dengan pengakuan kedaulatan itu berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari setelah pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran   : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi                       : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan                 : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 06 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 06, dan menekankan bahwa LKS 06 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 06.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
  • Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
  • Penilaian berupa laporan tertulis.
2.Penilaian hasil belajar:
  • Dilakukan dengan Chek-up
  • Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).
I. Sumber Pembelajaran
  • Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 209 - 210.
  • LKS 06.
  • Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                     Makassar, .................. 2012
                                                                                                     Guru Kelas



                                                                                                    E R W I N, A.Ma

Jumat, 12 Oktober 2012

RPP Berkarakter 5

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu      : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Mengklasifikasi usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan
2. Menjelaskan perjanjian Rum-Royen
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan nama pemimpin delegasi Indonesia dan Belanda

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menyebutkan isi perjanjian Rom-Royen

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat mengklasifikasi usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan.
2. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan perjanjian Rum-Royen dengan tepat.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan nama pemimpin delegasi Indonesia dan Belanda sesuai dengan kriteria/kunci jawaban yang ditetapkan.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Rom-Royen sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.

E. Materi Pelajaran
Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI (United Nations Commission for Indonesia) berhasil mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda dalam meja perundingan. Dalam perundingan-perundingan itu, delegasi dari Indonesia berjuang secara diplomasi supaya kedaulatan Indonesia diakui. Perundingan-perundingan itu antara lain, Perundingan Rum-Royen.
Perjanjian Rum-Royen
Perjanjian Rum-Royen disetujui di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1949. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Rum, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Dr. van Royen. Anggota delegasi Indonesia lainnya ialah Drs. Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono lX.
Isi Perjanjian Rum-Royen adalah sebagai berikut.
1. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
2. Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
3. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
4. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 05 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 05, dan menekankan bahwa LKS 05 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 05.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 208.
b. LKS 05.
c. Buku IPS lainnya yang relevan


                                                                                                          Makassar, .................. 2012
                                                                                                         Guru Kelas



                                                                                                         E R W I N, A.Ma

RPP berkaraker 2012 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                  : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu     : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948)
2. Menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II
Kognitif: Produk
1. Menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN)

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menyebutkan isi perjanjian Renville

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948) dengan benar.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II dengan tepat.
Kognitif: Produk
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN) sesuai dengan kriteria/kunci jawaban.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Renville secara runtut.

E. Materi Pelajaran
Perjanjian Renville (17 Januari 1948)
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia;
2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda.
Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera.
2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
Agresi Militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda. Perlu diketahui bahwa sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Belanda mengerahkan angkatan udaranya. Lapangan Udara Maguwo tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negaranegara di Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan rakyat Indonesia, dan mendesak agar:
1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.
Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 04 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 04, dan menekankan bahwa LKS 04 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 04.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 205 - 207.
b. LKS 04.
c. Buku IPS lainnya yang relevan


                                                                                                          Makassar, .................. 2012
                                                                                                          Guru Kelas



                                                                                                          E R W I N, A.Ma

RPP berkarakter 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu      : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer.
2. Menjelaskan pengertian linggajati dan agresi militer Belanda I
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan isi perjanjian Linggajati

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan membaca buku, siswa dapat mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan perjanjian linggajati dan agresi militer Belanda I dengan tepat.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Linggajati dengan benar.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat.
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan yang dilakukan.
a. Perjanjian Linggajati
Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia dengan Belanda tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilaksanakan di Linggajati. Linggajati terletak di sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit.
Berikut ini isi perjanjian Linggajati.
1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas:
a. Negara Republik Indonesia,
b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan.
3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda I
Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil.
Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional. Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) agar mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 03 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 03, dan menekankan bahwa LKS 03 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 03.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 204 - 205.
b. LKS 03.
c. Buku IPS lainnya yang relevan

                                                                                      Makassar, .................. 2012
                                                                                      Guru Kelas



                                                                                      E R W I N, A.Ma
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu      : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menggaris bawahi tugas para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Medan Area dan Bandung Lautan Api
2. Membuat peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Medan Area dan Bandung Lautan Api
Kognitif: Produk
1. Memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh pejuan yang dilakukan di Medan Area dan Bandung Lautan Api

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menyebutkan nama tokoh pejuang di Medan Area dan Bandung Lautan Api

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan diberikan bacaan tentang perjuangan-perjuangan mempertahankan kemerdekaan, murid dapat menggaris bawahi tugas para tokoh di Medan Area dan Bandung Lautan Api dalam mempertahankan kemerdekaan dengan tepat.
2. Dengan diberikan peta konsep, siswa dapat melengkapi isian peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Medan Area dan Bandung Lautan Api sesuai dengan kunci jawaban
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, murid dapat memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh yang diakukan di Medan Area dan Bandung Lautan Api dengan banar.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan tanpa melihat buku siswa dapat menyebutkan nama tokoh pejuang di Medan Area dan Bandung Lautan Api dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
a. Pertempuran “Medan Area”
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mulai mendarat di Medan (Sumatera Utara) pada tanggal 9 Oktober 1945. Tentara NICA yang telah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng pasukan Inggris itu. Mereka menduduki beberapa hotel di Medan.
Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia. Mereka mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sumatera Timur. Anggotanya para pemuda bekas Giyugun dan Heiho Sumatera Timur yang dipimpin oleh Ahmad Tahir.
Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihat batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area.
b. Bandung Lautan Api
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan.
Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik, pemerintah Republik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang la-innya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah. Mereka sepakat untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh. Rakyat diungsikan ke luar kota Bandung. Pasukan TRI dan para pejuang lainnya dengan berat hati meninggalkan Bandung Selatan. Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang. Bumi hangus adalah memusnahkan dengan pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh musuh. Pertempuran terus berlanjut. Para anggota TKR dan pemuda kita menggunakan taktik perang gerilya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang Mohammad Toha.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 02 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 02, dan menekankan bahwa LKS 02 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 02.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).
I. Sumber Pembelajaran

a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 200 - 203.
b. LKS 02.
c. Buku IPS lainnya yang relevan

                                                                                        Makassar, .................. 2012
                                                                                        Guru Kelas



                                                                                        E R W I N, A.Ma

RPP Berkarakter

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menggaris bawahi tugas para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Surabaya dan Ambarawa.
2. Membuat peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Surabaya dan Ambarawa.
Kognitif: Produk
1. Memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh pejuan yang dilakukan di Surabaya dan Ambarawa.
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menyebutkan nama tokoh pejuang di Surabaya dan Ambarawa.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan diberikan bacaan tentang perjuangan-perjuangan mempertahankan kemerdekaan, murid dapat menggaris bawahi tugas para tokoh di Surabaya dan Ambarawa, dalam mempertahankan kemerdekaan dengan tepat.
2. Dengan diberikan peta konsep, siswa dapat melengkapi isian peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Surabaya dan Ambarawa sesuai dengan kunci jawaban
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, murid dapat memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh yang diakukan di Surabaya dan Ambarawa dengan banar.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan tanpa melihat buku siswa dapat menyebutkan nama tokoh pejuang di Surabaya, Ambarawa, dan Medan Area dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan terus berusaha untuk menjajah Indonesia kembali. Bangsa Indonesia berjuang dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaan.
Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat perundingan-perundingan.
Pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan
Setelah Jepang menyerah, Sekutu masuk Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan. Pasukan Sekutu diboncengi Belanda. Belanda ingin menguasai Indonesia lagi. Rakyat Indonesia tidak senang Belanda kembali ke bumi pertiwi. Terjadilah pertempuran-pertempuran. Pertempuran terjadi di Surabaya, Ambarawa, Bandung, Palembang, Bali, Medan, dan kota-kota
lainnya. Mari kita pelajari beberapa pertempuran ini!
a. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Tentara Sekutu mendarat untuk pertama kali di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Komandan pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya adalah Brigjen A.W.S Mallaby. Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran (tawanan perang).
Awalnya, pemerintah dan rakyat Indonesia menyambut kedatangan tentara Sekutu tersebut dengan tangan terbuka. Namun, Sekutu mengabaikan uluran tangan tersebut. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Sekutu menyerbu penjara Kalisosok. Mereka berhasil membebaskan Kolonel Huiyer. Kolonel Huiyer ialah seorang perwira angkatan laut Belanda yang ditawan Jepang.
b. Pertempuran Ambarawa
“Pertempuran Ambarawa” diawali oleh mendaratnya tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang. Tentara Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah.
Kedatangan Sekutu semula disambut baik oleh rakyat Semarang. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah menawarkan bantuan bahan makanan dan keperluan-keperluan lainnya. Pihak Sekutu pun berjanji untuk tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Surabaya dan ambarawa) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Surabaya dan ambarawa).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 01 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 01, dan menekankan bahwa LKS 01 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 01.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).
I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 197 - 200.
b. LKS 01.
c. Buku IPS lainnya yang relevan

                                                                                                      Makassar, .................. 2012
                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menggaris bawahi tugas para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Medan Area dan Bandung Lautan Api
2. Membuat peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Medan Area dan Bandung Lautan Api
Kognitif: Produk
1. Memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh pejuan yang dilakukan di Medan Area dan Bandung Lautan Api
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menyebutkan nama tokoh pejuang di Medan Area dan Bandung Lautan Api

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan diberikan bacaan tentang perjuangan-perjuangan mempertahankan kemerdekaan, murid dapat menggaris bawahi tugas para tokoh di Medan Area dan Bandung Lautan Api dalam mempertahankan kemerdekaan dengan tepat.
2. Dengan diberikan peta konsep, siswa dapat melengkapi isian peta konsep tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di Medan Area dan Bandung Lautan Api sesuai dengan kunci jawaban
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, murid dapat memberikan contoh perlawanan-perlawanan para tokoh yang diakukan di Medan Area dan Bandung Lautan Api dengan banar.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan tanpa melihat buku siswa dapat menyebutkan nama tokoh pejuang di Medan Area dan Bandung Lautan Api dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
a. Pertempuran “Medan Area”
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mulai mendarat di Medan (Sumatera Utara) pada tanggal 9 Oktober 1945. Tentara NICA yang telah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng pasukan Inggris itu. Mereka menduduki beberapa hotel di Medan.
Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia. Mereka mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sumatera Timur. Anggotanya para pemuda bekas Giyugun dan Heiho Sumatera Timur yang dipimpin oleh Ahmad Tahir.
Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihat batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area.
b. Bandung Lautan Api
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan.
Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik, pemerintah Republik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang la-innya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah. Mereka sepakat untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh. Rakyat diungsikan ke luar kota Bandung. Pasukan TRI dan para pejuang lainnya dengan berat hati meninggalkan Bandung Selatan. Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang. Bumi hangus adalah memusnahkan dengan pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh musuh. Pertempuran terus berlanjut. Para anggota TKR dan pemuda kita menggunakan taktik perang gerilya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang Mohammad Toha.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 02 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 02, dan menekankan bahwa LKS 02 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 02.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 200 - 203.
b. LKS 02.
c. Buku IPS lainnya yang relevan


                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer.
2. Menjelaskan pengertian linggajati dan agresi militer Belanda I
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan isi perjanjian Linggajati
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan membaca buku, siswa dapat mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan perjanjian linggajati dan agresi militer Belanda I dengan tepat.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Linggajati dengan benar.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat.
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan yang dilakukan.
a. Perjanjian Linggajati
Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia dengan Belanda tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilaksanakan di Linggajati. Linggajati terletak di sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit.
Berikut ini isi perjanjian Linggajati.
1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas:
a. Negara Republik Indonesia,
b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan.
3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda I
Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil.
Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional. Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) agar mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 03 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 03, dan menekankan bahwa LKS 03 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 03.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah)

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 204 - 205.
b. LKS 03.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948)
2. Menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II
Kognitif: Produk
1. Menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN)
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menyebutkan isi perjanjian Renville

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948) dengan benar.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II dengan tepat.
Kognitif: Produk
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN) sesuai dengan kriteria/kunci jawaban.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Renville secara runtut.

E. Materi Pelajaran
Perjanjian Renville (17 Januari 1948)
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia;
2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda.
Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera.
2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
Agresi Militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda. Perlu diketahui bahwa sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Belanda mengerahkan angkatan udaranya. Lapangan Udara Maguwo tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negaranegara di Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan rakyat Indonesia, dan mendesak agar:
1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.
Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 04 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 04, dan menekankan bahwa LKS 04 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 04.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 205 - 207.
b. LKS 04.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Mengklasifikasi usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan
2. Menjelaskan perjanjian Rum-Royen
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan nama pemimpin delegasi Indonesia dan Belanda
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menyebutkan isi perjanjian Rom-Royen

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat mengklasifikasi usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan.
2. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan perjanjian Rum-Royen dengan tepat.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan nama pemimpin delegasi Indonesia dan Belanda sesuai dengan kriteria/kunci jawaban yang ditetapkan.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Rom-Royen sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.

E. Materi Pelajaran
Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI (United Nations Commission for Indonesia) berhasil mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda dalam meja perundingan. Dalam perundingan-perundingan itu, delegasi dari Indonesia berjuang secara diplomasi supaya kedaulatan Indonesia diakui. Perundingan-perundingan itu antara lain, Perundingan Rum-Royen.
Perjanjian Rum-Royen
Perjanjian Rum-Royen disetujui di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1949. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Rum, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Dr. van Royen. Anggota delegasi Indonesia lainnya ialah Drs. Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono lX.
Isi Perjanjian Rum-Royen adalah sebagai berikut.
1. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
2. Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
3. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
4. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 05 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 05, dan menekankan bahwa LKS 05 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 05.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 208.
b. LKS 05.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menggaris bawahi hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar.
2. Menjelaskan pengakuan kedaulatan sesuai hasil KMB pada tanggal 27 Desember 1949.
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan nama-nama pimpinan delegasi dari negara Indonesia, Federal, dan UNCI pada Konferensi Meja Bundar.
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama
Psikomotor
1. Menyebutkan hasil penandatanganan pengakuan kedaulatan Belanda-Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan diberikan bacaan siswa dapat menggaris bawahi hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundarsecara tapat.
2. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan pengakuan kedaulatan sesuai hasil KMB pada tanggal 27 Desember 1949 sesuai dengan rambu-rambu yang ditentukan.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan nama-nama pimpinan delegasi dari negara Indonesia, Federal, dan UNCI pada Konferensi Meja Bundar sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan hasil penandatanganan pengakuan kedaulatan Belanda-Indonesia.

E. Materi Pelajaran
Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sebagai tindak lanjut Perjanjian Rum-Royen, pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah Negaranegara Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.
Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut.
1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan rakyat Indonesia. Akhirnya kedaulatan negara Indonesia diakui oleh pihak Belanda. Seluruh rakyat Indonesia menyambut hasil KMB dengan suka cita.
Pengakuan Kedaulatan
Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam acara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den Haag, Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia. Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Dengan pengakuan kedaulatan itu berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari setelah pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 06 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 06, dan menekankan bahwa LKS 06 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 06.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2.Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 209 - 210.
b. LKS 06.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama.
Psikomotor
1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

E. Materi Pelajaran
Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ada tokoh-tokoh yang berjuang secara fisik dengan melakukan perang gerilya. Ada juga tokoh-tokoh yang berjuang lewat jalur perjuangan diplomasi. Berikut ini kita akan membahas beberapa tokoh diantaranya.
1. Ir. Sukarno
Sukarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Didampingi Drs. Moh. Hatta beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai presiden, beliau turut berjasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau mulai merintis pemerintahan Indonesia dalam masa-masa yang sangat sulit. Sebagai presiden, beliau memberikan semangat kepada Bangsa Indonesia untuk tetap berjuang. Beliau ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka ketika Belanda melakukan agresi militer pada tanggal 19 Desember 1948.
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau memimpin kabinet di awal pembentukan negara Indonesia. Jasa beliau dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan sangatlah besar. Beliau dikenal sebagai delegasi Indonesia yang handal. Pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, beliau memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil KMB sangat memuaskan Bangsa Indonesia. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu di Yogyakarta dan di Den Haag pada tanggal 27 Desember 1949.
3. Jenderal Sudirman
Peranan Jenderal Sudirman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat besar. Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada tanggal 18 Desember 1945, Sudirman diangkat oleh menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Sudirman tetap memimpin perang gerilya meskipun beliau dalam keadaan sakit.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 07 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 07, dan menekankan bahwa LKS 07 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 07.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 210 - 211.
b. LKS 07.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 8
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/II
Materi : Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempertahankan
kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat.
2. Melakukan kerjasama.
Psikomotor
1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Membuat simpulan tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
2. Menggaris bawahi peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan peranan Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman.
Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.
Psikomotor
1. Menyebutkan cara menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

E. Materi Pelajaran
Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ada tokoh-tokoh yang berjuang secara fisik dengan melakukan perang gerilya. Ada juga tokoh-tokoh yang berjuang lewat jalur perjuangan diplomasi. Berikut ini kita akan membahas beberapa tokoh diantaranya.
4. Bung Tomo
Sutomo atau Bung Tomo dilahirkan di Surabaya. Pada zaman pergerakan beliau bekerja di Surat Kabar Suara Umum dan menjadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Beliau mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia. Beliau mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang melawan pasukan Sekutu pada tanggal 10 November 1945.
Gambar 9.13 Bung Tomo, tokoh yang mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabaya
5. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Sri Sultan Hamengku Buwono IX berperan besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bangsawan, beliau membaur berjuang bersama rakyat biasa. Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan tokoh pejuang diplomatik Indonesia. Beliau menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1949.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 08 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 08, dan menekankan bahwa LKS 08 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 08.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 212.
b. LKS 08.
c. Buku IPS lainnya yang relevan
                                                                                                    Makassar, .................. 2012                                                                                                      Guru Kelas



                                                                                                      E R W I N, A.Ma