Jumat, 12 Oktober 2012

RPP berkaraker 2012 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                  : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu     : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948)
2. Menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II
Kognitif: Produk
1. Menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN)

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menyebutkan isi perjanjian Renville

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan perjanjian Renville (17 Januari 1948) dengan benar.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya agresi Militer Belanda II dengan tepat.
Kognitif: Produk
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menuliskan negara yang termasuk dalam Komisi Tiga Negara (KTN) sesuai dengan kriteria/kunci jawaban.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Renville secara runtut.

E. Materi Pelajaran
Perjanjian Renville (17 Januari 1948)
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia;
2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda.
Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera.
2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
Agresi Militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda. Perlu diketahui bahwa sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Belanda mengerahkan angkatan udaranya. Lapangan Udara Maguwo tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negaranegara di Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan rakyat Indonesia, dan mendesak agar:
1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.
Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 04 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 04, dan menekankan bahwa LKS 04 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 04.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 205 - 207.
b. LKS 04.
c. Buku IPS lainnya yang relevan


                                                                                                          Makassar, .................. 2012
                                                                                                          Guru Kelas



                                                                                                          E R W I N, A.Ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar