Jumat, 12 Oktober 2012

RPP berkarakter 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Satuan Pendidikan : SD Inpres Rappokalling 1
Mata Pelajaran      : IPS
Kelas/Semester     : V/II
Materi                   : Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
Alokasi Waktu      : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh juang dan masyarakat dalam persiapan kemerdekaan

B. Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1. Mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer.
2. Menjelaskan pengertian linggajati dan agresi militer Belanda I
Kognitif: Produk
1. Menyebutkan isi perjanjian Linggajati

Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentase, bertanya, dan berpendapat
2. Melakukan kerjasama

Psikomotor
1. Menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati.

D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1. Dengan membaca buku, siswa dapat mengidentifikasi usaha perdamaian dan agresi militer sesuai dengan kriteria/kunci yang ditetapkan.
2. Dengan tanpa membuka buku siswa dapat menjelaskan perjanjian linggajati dan agresi militer Belanda I dengan tepat.
Kognitif: Produk
1. Dengan tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Linggajati dengan benar.

Afektif
1. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan komunikasi dengan benar dan santun yang meliputi presentase, bertanya, dan berpendapat.
2. Dengan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik dalam kelompok.

Psikomotor
1. Dengan bimbingan guru siswa dapat menanggapi tindakan Belanda yang melanggar Perjanjian Linggajati dengan tepat.

E. Materi Pelajaran
Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan yang dilakukan.
a. Perjanjian Linggajati
Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia dengan Belanda tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilaksanakan di Linggajati. Linggajati terletak di sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit.
Berikut ini isi perjanjian Linggajati.
1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas:
a. Negara Republik Indonesia,
b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan.
3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda I
Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil.
Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional. Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) agar mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
b. Strategi : Numbered Heads Together (NHT)
c. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning (CTL)
d. Metode Pembelajaran : Diskusi disertai ceramah dan tanya jawab
serta pemberian tugas.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru Terlaksana/ Tidak
Pendahuluan (10 menit) Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api) dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya materi ini dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada murid bahwa mereka akan bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama akan keberhasilan kelompoknya.
Inti
(60 menit)
Menyampaikan informasi Memaparkan materi yang akan dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan (di Medan Area dan Bandung Lautan Api).
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Mengorganisasikan murid kedalam kelompok belajar Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
Memberi arahan kepada murid untuk bekerja sama dan saling membantu antar anggota kelompok .
Membagikan Lembar Kerja Siswa 03 kepada masing-masing kelompok
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru meminta kelompok mendiskusikan jawaban soal yang ada pada LKS 03, dan menekankan bahwa LKS 03 bukan hanya untuk sekedar diisi tetapi harus dimengerti oleh setiap anggota kelompok.
Guru berkeliling mengamati kerja murid sambil membimbing kelompok belajar yang mengalami kesulitan.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang baru dipelajari yakni pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengajukan pertanyaan yang ada pada LKS 03.
Kemudian guru memanggil nomor murid secara acak untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil kerja kelompoknya.
Guru memanggil nomor murid yang sama dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari temannya
Penutup
(10 menit)
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan memberi point berdasarkan hasil kerja mereka.
Bersama-sama dengan murid merangkum / membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari yakni mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan berpenyebut tidak sama
Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni mengenai penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian proses belajar:
a. Dapat dilakukan dengan mengamati murid pada kegiatan pembelajaran dan interaksinya.
b. Penilaian berupa laporan tertulis.
2. Penilaian hasil belajar:
a. Dilakukan dengan Chek-up
b. Dapat dinilai dari pekerjaan murid yang berupa penyelesaian soal yang diberikan baik secara kelompok (LKS) maupun individu (Pekerjaan Rumah).

I. Sumber Pembelajaran
a. Buku paket IPS untuk SD Kelas V. Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong Penerbit Pusat Perbukuan, 2008 halaman 204 - 205.
b. LKS 03.
c. Buku IPS lainnya yang relevan

                                                                                      Makassar, .................. 2012
                                                                                      Guru Kelas



                                                                                      E R W I N, A.Ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar